Setelah mendapat komentar seseorang, beliau adalah General Manager perusahaan IT ternama di Indonesia, terkait dengan ejaan "Insya Allah" yang penulis tulis, dan beliaunya menggunakan ejaan berbeda "Inshaa Allah", maka penulis tertarik menuliskan artikel ini.
Pada dasarnya, penulis selama ini sering menggunakan keduanya, saat penulis berbincang-bincang dengan bahasa Indonesia, maka penulis akan menulis "Insya Allah", sementara ketika penulis berbincang-bincang dengan bule, dengan bahasa karena penulis hanya bisa bahasa inggris tentunya, penulis menggunakan ejaan "Inshaa Allah".
Bagi penulis, sesungguhnya ejaan dalam bentuk selain arab, apapun boleh asal paham antara pembaca dan penulis. Ada kesepakatan bahwa yang dimaksud tersebut cara membacanya bagaimana. Di dalam bahasa arab antara shod (ص) dan syin (ش) berbeda. Penulisan di dalam alfabet tentu menyesuaikan bahasanya, jangan sampai kita salah menuliskan karena dikhawatirkan ketika dibaca oleh pembaca, memiliki makna berbeda.
Di dalam bahasa arab, insya Allah (إن شاء الله) memiliki makna "jika Allah mengijinkan" atau "jika Allah menghendaki". Jadi saat kita berjanji dan akan berusaha memenuhi janji tersebut, sebaiknya menggunakan kata insya Allah.
Baik, sekarang bagaimana penulisan yang benar. Tulisan di atas adalah masih berupa pendapat penulis. Penulis melakukan penelusuran aturan konversi huruf arab ke alfabet untuk bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris.
Berikut ini adalah tabel konversi huruf arab ke alfabet versi Indonesia menurut Wikipedia.
Huruf | Pengucapan | Internasional |
---|---|---|
ا | alif | alif |
ب | ba | bāʾ |
ت | ta | tāʾ |
ث | tsa | ṯāʾ |
ج | jim | ǧīm |
ح | ḥa | ḥāʾ |
خ | kha | ḫāʾ |
د | dal | dāl |
ذ | dzal | ḏāl |
ر | ra | rāʾ |
ز | zai | zāy |
س | sin | sīn |
ش | syin | šīn |
ص | shad | ṣād |
ض | dhad | ḍād |
ط | tha | ṭāʾ |
ظ | zha | ẓāʾ |
ع | ain | 'ayn |
غ | ghain | ġayn |
ف | fa | fāʾ |
ق | qaf | qāf |
ك | kaf | kāf |
ل | lam | lām |
م | mim | mīm |
ن | nun | nūn |
ه | ha | hāʾ |
ء | hamzah | hamzah |
و | wau | wāw |
ي | ya | yāʾ |
Apabila merujuk tabel di atas, maka di dalam bahasa Indonesia kata إن شاء الله ditulis dengan insya Allah, karena bukan shad, tetapi syin. Jadi kalau pembaca menuliskannya dengan tulisan inshaa Allah, maka tulisan arabnya menjadi إن صاء الله. Arti إن صاء di sini adalah Statistik. Jadi kalau tulisan ketika berbincang dengan aturan bahasa Indonesia, inshaa Allah bisa diterjemahkan sebagai Allah Sang Statistik.
Terus mengapa merebak tulisan inshaa Allah? Apakah itu salah? Penulis kemudian menelusuri ejaan arab dengan afabet versi inggris. Berikut tabel konversi ejaan dengan versi Inggris.
Sumber Wikipedia |
Dari penelusuran di atas menandakan di dalam ejaan mereka huruf ش dieja dengan "sh" maka dalam bahasa inggris, ketika menulis إن شاء الله yang tepat adalah inshaa Allah. Mengapa dobel a, karena memang panjang bacaanya. Sementara selama ini ada kebingungan di bahasa Indonesia. Ada aturan yang pernah penulis terima bahwa a yang panjang tidak perlu ditulis dua huruf, tetapi ada ejaan lama sepemahaman penulis menggunakan dua huruf.
Nah, jadi sekarang pembaca tahu kapan menggunakan kata insya Allah dan kapan menggunakan kata inshaa Allah. Yang paling utama adalah sama-sama saling memahami maksud dari tulisan alfabet tersebut. Demikian semoga tulisan ini bermanfaat.
Bagus sekali penjelasannya. Kata Insyaallah memang lazim digunakan ketika kita ingin menepati janji. Namun jangan sampai kata Insyaallah ini menjadi trend saja, padahal dalam kenyataannya seringkali kita tidak mampu memenuhi janji tersebut.
BalasHapusMasya Allah, makasih sudah berkunjung ke blog saya dan memberikan komentar.
HapusSaya masih belajar, kalau misal ada yang salah mohon untuk dikoreksi.
Saya berharap ini bisa disharing agar banyak yang memahami tentang perdebatan tulisan insya Allah.
Saya lupa menambahkan hal lain yang kadang beberapa orang mengatakan kalau sudah mengucap insya Allah berarti aman, nyantai dsb. Padahal semestinya tanggung jawabnya lebih tinggi.