Pembaca yang dirahmati Allah SWT, tentu sudah sering mendengar kata ikhlas (الإخلاص). Apa itu ikhlas? Banyak sekali tulisan-tulisan yang dibuat oleh manusia mendefinisikan kata ikhlas. Ada juga yanga mengatakan bahwa ikhlas itu seperti surah Al-Ikhlas yang tidak ada tulisan ikhlas di dalamnya.
Pembaca yang dirahmati Allah SWT. Salah seorang pemuka Syam berkata kepada Abu Hurairah RA, "Tuan guru, ceritakanlah kepada kami sebuah hadis yang tuan dengar langsung dari baginda Rasulullah SAW."
"Sesungguhnya manusia yang pertama kali akan diadili (pada pengadilan akhirat nanti) adalah seseorang yang mati dalam peperangan (mati syahid)."
Dihadapkanlah orang tersebut kepada Allah SWT, lalu disodorkan amalannya dan Allah pun Mahamengetahuinya.” Kemudian, Allah SWT bertanya, “Apa saja yang kamu kerjakan ketika di dunia?” Orang tersebut menjawab, “Saya berperang di jalan-Mu ya Allah, sampai-sampai saya mati terbunuh.”
Terus bagaimana jawaban Allah? Apakah orang tersebut masuk surga?
Allah pun menjawab apa yang disampaikan oleh orang tersebut, “Kamu bohong, yang benar kamu berperang supaya kamu dapat dikatakan sebagai 'pahlawan' dan mereka telah menyebutmu demikian.” Lalu, Allah memerintahkan malaikat untuk menyingkirkan orang tersebut dari hadapan-Nya dan melemparnya ke dalam neraka.
Ada lagi seseorang yang belajar Al-Quran dan mengajarkannya kepada orang lain. Lalu, dihadapkanlah orang tersebut kepada Allah SWT. Diajukanlah amal orang tersebut kepada-Nya dan Dia-pun Mahamengetahui. Kemudian, Allah SWT bertanya, "Apa yang kamu kerjakan waktu di dunia?" Orang itu menjawab, "Saya belajar Al-Quran dan telah pula mengajarkannya."
Terus apalagi jawaban Allah? Apakah orang tersebut juga masuk surga?
"Kamu bohong, kamu belajar Al-Quran supaya dikatakan sebagai orang pandai, ulama, atau intelektual. Engkau membaca Al-Quran supaya dikatakan sebagai orang yang mampu membaca Al-Quran dengan baik, dan itu semua sudah dikatakan oleh mereka." Lalu, Allah memerintahkan malaikat untuk menyingkirkan orang tersebut dari hadapan-Nya serta melemparkannya ke dalam neraka.
Setelah itu, ada pula seseorang yang diberi keluasan harta oleh Allah SWT, lalu dihadapkanlah orang tersebut. Diajukanlah amal orang tersebut kepada-Nya dan Allah pun Maha Mengetahui. Allah SWT bertanya, "Apa yang kamu kerjakan ketika di dunia?" Orang tersebut menjawab, "Saya telah infakkan harta yang saya miliki demi Engkau, ya Allah."
Terus bagaimana dengan orang ini? Apa jawaban Allah? Apakah orang tersebut bisa masuk surga?
Allah berfirman, "Kamu bohong, kamu melakukan semua itu supaya kamu dikatakan orang yang dermawan, dan itu sudah dikatakan oleh mereka." Lalu, Allah SWT memerintahkan kepada malaikat untuk menyingkirkan orang tersebut dari hadapan-Nya serta melemparkannya ke dalam neraka," pungkas Abu Hurairah seperti yang dituliskan dalam kitab Shahih Muslim.
Pembaca yang dirahmati Allah SWT, dari tiga kejadian yang disampaikah Abu Hurairah RA di atas ternyata rahasia ikhlas tidak ada seorang pun yang tahu. RasuluLlah SAW pernah ditanya tentang makna ikhlas lalu dijawab :
سألت جبريل عليه السلام عن الاخلاص ماهو ؟ قال : سألت رب العزة عن الاخلاص ماهو ؟ قال سر من سرى استودعته قلب من احببته من عبادى
Saya bertanya kepada Jibril AS tentang ihklas, apakah itu ? kemudian dia berkata, ‘Saya bertanya Tuhan tentang ikhlas apakkah itu ?, dan Tuhanpun menjawab, ‘Ikhlas adalah Rahsia dari beberapa rahasia-Ku yang Aku titipkan pada hati orang yang Aku cintai diantara hamba-hamba-Ku.”
Pembaca yang dirahmati Allah SWT, banyak ulama yang menyebut ada beberapa di antaranya tanda-tanda ikhlas di dalam diri manusia. Apa saja tanda-tanda ikhlas tersebut menurut para Ulama?
1. Istiqamah
Istiqamah atau terus-menerus dalam ibadah baik ada maupun tidak ada orang, dipuji atau dihina. Penulis pernah menuliskan tentang Istiqamah di tulisan sebelumnya.
2. Tidak besar kepala dan mudah sakit hati
Pembaca yang dirahmati Allah SWT, terkadang, sebagai manusia, di dalam berinteraksi kita melalkukan sesuatu yang bagi orang lain wah. Di antara orang-orang itu tentu ada yang memuji. Nah, pembaca bisa merasakan apakah pujian tersebut bisa membuat besar kepala.
Sebaliknya, ketika pembaca melakukan sesuatu yang dianggap orang lain hina, bisa jadi di antara mereka ada yang menghina pembaca. Nah, di sini pembaca sakit hati atau tidak karena hinaan tersebut tentu pembaca tahu.
Pembaca yang dirahmati Allah SWT, jadi tanda yang kedua tidak besar kepala karena pujian dan tidak sakit hati karena hinaan.
3. Pantang berkeluh kesah
Di dalam kehidupan ini tentu tidak selamanya mulus, kadang terjal dan bahkan curam. Kadang harus terjatuh di kedalaman. Pembaca yang dirahmati Allah SWT, masalah yang dihadapi bukan untuk dijadikan keluh kesah. Tanda yang ketiga adalah pantang berkeluh kesah karena semuanya diputuskan Allah dengan rahmat, ilmu, dan kebijakan-Nya.
Ketika keluh kesah itu tidak ada maka tampaklah pada wajahnya yang selalu tersenyum.
4. Husnudzon
Pembaca yang dirahmati Allah SWT, di dalam kita hidup ini, banyak peristiwa yang tampak di depan mata kita. Apa yang tampak di depan mata kita tidak selamanya itu benar. Oleh karena itu, hal yang paling indah adalah kita harus selalu husnudzon atau berbaik sangka dengan selalu memuji Allah atas segala peristiwa dan kejadian-Nya. Dengan husnudzon, hati kita akan tenang, jiwa kita akan tenteram.
5. Qanaah
Qanaah adalah menerima segala keputusan Allah SWT. Apa pun yang kita hadapi, kita peroleh, kita terima dengan rasa syukur.
6. At-Tawadhu'
Pembaca yang dirahmati Allah, tidak ada manusia di dunia ini yang sempurna. Kepandaiannya dan keahlianya pun semuanya karunia Allah. Buat apa sombong, buat apa membanggakan diri. Maka salah satu tanda ikhlas menurut para ulama adalah rendah hati.
7. Asy-Syahiyyu
Pembaca yang dirahmati Allah SWT, Asy-Syahiyyu adalah ringan tangan. Ketika melihat orang lain yang membutuhkan tidak perlu berpikir panjang untuk membantunya. Ini juga salah satu tanda ikhlas menurut banyak ulama.
8. Selalu mencari yang halal
Hidup di dunia ini sesungguhnya untuk mengumpulkan bekal perjalanan panjang di akhirat. Segala sesuatu yang didapat di dunia ini tidak akan dibawa ke akhirat kecuali pahala amal perbuatannya. Jadi buat apa meskipun kaya tetapi harta yang didapat tidak halal. Jadi tanda berikutnya adalah bersemagat untuk selalu mencari yang halal karena orientasi hidupnya hanya untuk akhirat.
9. Memaafkan dan mendoakan yang menyakiti
Pembaca yang dirahmati Allah SWT, tidak mudah memang kita ada orang yang menyakiti hati kita. Kita pasti akan sangat membencinya, bahkan mencari-cari cara untuk membalas dendam. Namun, salah satu tanda ikhlas menurut banyak ulama adalah memaafkan dengan mendoakan orang yang menyakiti.
10. Hobi bermuhasabah diri
Yang terakhir pembaca yang dirahmati Allah SWT, tanda ikhlas dari seseorang adalah hobi bermuhasabah diri dan tidak tertarik mencari aib orang lain, lalu lisannya terus berzikir, beristighfar, dan bershalawat. Hati bertekad selalu menghidupkan sunah harian Rasulullah SAW hingga mudah menitikkan air mata ketika sedang dalam puncak kenikmatan taat.
Pembaca yang dirahmati Allah SWT, semoga kita bisa memiliki ciri-ciri ikhlas di atas dan saat kita diadili nanti, surga telah menanti kita. Apakah jika kita sudah menjalankan sepuluh hal tadi kita sudah tergolong orang-orang yang ikhlas? Waallaahua'am.
Assalamualaikum wr wb, terimakasih atas Blogspots semoga bisa menambah Belajar bagi yang blm tau bisa jadi tau dan belajar menjalankan yang sudaku tau
BalasHapus