Hari kamis kemarin saya "membersamai" isteri di Klaten. Saya ikut menginap di sebuah hotel yang sebenarnya pemilik hotel tersebut non muslim. Tetapi di dalam hotel tersebut sudah ada mushola.
Setahun yang lalu saya melihat arah kiblat di hotel tersebut menghadap utara. Karena arah mushola sebenarnya sudah mengarah ke kiblat, malah agak menggeser ke kanan dikit, akan tetapi kebiasaan di Jawa khususnya, sering arah kiblat selalu identik dimiringkan ke kanan. Nah, di sana tanpa mengukur pun juga arah kiblat dimiringkan ke kanan. Tetapi hari kamis itu alhamdulillah arah kiblat sudah benar.
Saat sholat subuh, saya berjamaah dengan salah seorang tamu hotel yang berasal dari Kudus. Saya kebetulan diminta menjadi imam, tetapi saya lupa menanyakan kepada beliau biasanya pakai qunut atau tidak. Karena kebiasaan di kampung saya yang di Jogja tidak menggunakan qunut begitu juga di Semarang, maka saya pun mengimaminya tanpa menggunakan qunut.
Berbicara tentang doa qunut, seperti apakah bacaan doa qunut itu? Nah, berikut ini adalah doa qunut yang saya hapalkan dulu dari kakek saya almarhum.
أَللَّهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ,
ALLHUMMAHDINI FIIMAN HADAIT
Ya Allah tunjukkanlah aku bersama orang yang Engkau beri petunjuk
وَعَافِنِيْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ,
WA’AAFINII FIIMAN ‘AAFAIT
selamatkanlah aku bersama mereka yang telah Enkau beri keselamatan
وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ,
WA TAWALLANII FIIMAN TAWALLAIT
pelihara-lah aku bersama mereka yang telah Engkau pelihara
وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا أَعْطَيْتَ,
WA BAARIKLLII FIIMAA A’THOIT
berikanlah keberkahan pada sesuatu yang Engkau berikan padaku
وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ,
WAQINII SYARROMAA QODLOIT
Dan jagalah aku dari kejahatan apa saja yang telah Engkau tetapkan
فَإِنَّكَ تَقْضِيْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ,
FAINNAKA TAQDHI WALA YUQDLO ‘ALAIK
karena sesungguhnya Engkaulah yang menghukumi dan tidak dihukumi
وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ,
WAINNAHU LAA YADZILLU MAN WAALAIT
dan sesunguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau tolong
تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ
TABAAROKTA ROBBANAA WATA’ALAIT
maka Maha Agunglah Engkau dan Maha luhurlah Engkau
وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى النَّبِيِّ
WA SHOLLALLOHU ‘ALAN NABI
dan semoga Allah tetap mencurahkan keselamatan dan kesejahteraan pada Nabi Muhammad
Selamat menghapalkan.
Konon katanya dulu pemuda nu yang suka qunut subuh dan pemuda muhammadiyah yang tidak mau qunut subuh suka "berantem" di masjid gara-gara qunut ini. Tetapi, saat ini mereka tidak lagi "berantem" karena mereka tidak lagi ke masjid :)
BalasHapus# Ayo jamaah subuh di masjid tanpa memperdebatkan qunut (lagi)
He he he, lucu ceritanya pak Agus.
HapusSaya waktu di Nologaten, kalau Subuh di masjid Baiturohim, imam umumnya pasti menggunakan qunut, tapi jamaahnya banyak, termasuk mas Qomaruddin.
Waktu di Pringgolayan, di masjid Baiturohman, subuhnya tidak ada qunut di sana, tetapi jamaahnya sedikit, rata-rata saat itu kurang dari lima untuk jamaah laki-laki, atau karena waktu di sana saya jarang ke masjid, jadi pas saya datang pas dikit saja.
:D