Rabu, 07 Mei 2014

Sejarah Pendirian Mushola Al Ittihaad Kranon

Di kampung Kranon terdapat makam milik kraton. Di sana ada makam patih Singoranu, tetapi tidak hanya keluarga kraton yang dimakamkan di sana. Warga sekitar juga banyak yang dimakamkan di sana. Tentu lokasinya terpisah dengan keluarga kraton.

Sayangnya lokasi masjid terdekat cukup jauh. Masjid Sulthonain yang berjarak 10 menit jalan kaki. Banyak peziarah ketika mau sholat harus menumpang di rumah penduduk. Salah satu tempat yang sering menjadi tumpangan adalah rumah mbah Atmo, dan Mbah Harjo.


Melihat kondisi ini, sekitar tahun 1982, pak Abdullah Samhudi yang sering disapa pak Dulah mengusulkan untuk dibangun mushola di dekat makam. Setelah para sesepuh berdiskusi, mbah Prawiro Hartono pun mewakafkan tanahnya untuk dibangun mushola kecil.

Dibentuklah panitia pembangunan mushola. Saat itu ketua panitia pak Dajuzan. Pembangunan pun dimulai. Untuk membangun mushola, ada warga yang urun tenaga, ada juga urun bahan-bahan bangunan seperti genteng, batu bata, pasir pun bisa diperoleh dari sungai tepi kampung. Semua warga dikerahkan untuk pembangunan ini. Nyaris tidak ada biaya untuk tenaga dalam pembangunan mushola ini.

Setelah sekian lama akhirnya berdirilah mushola Al Ittihad ini di tahun 1983. Pak Djauzan ditunjuk menjadi takmir mushola Al Ittihad ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan menulis komentar. Tulislah komentar dengan penuh tanggung jawab.

Coretan Populer