Rabu, 14 Mei 2014

Masjid Agung Manunggal Bantul

Pagi ini (14 Mei 2014), penulis sengaja ke Masjid Agung Manunggal Bantul. Sebuah masjid yang cukup besar. Masjid Agung Manunggal adalah masjid besar milik kabupaten Bantul yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman no.1, Bantul, Yogyakarta. Letak bangunan ini disengaja diposisikan di dua lokasi strategis tersebut agar setiap muslim yang dekat atau melewati masjid ini dapat memanfaatkannya. Tidak hanya untuk sholat saja, masjid ini sering digunakan oleh warga untuk berdiskusi, membuat pertemuan bahkan untuk sekedar mampir istirahat.



Gambar 1. Lokasi masjid Agung Manunggal
Akses menuju Masjid Agung Manunggal dapat ditempuh menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, yaitu Bus jurusan Yogyakarta-Bantul. Dari Terminal Giwangan, pengunjung naik Bus menuju jurusan Jalan Bantul kemudian turun di perempatan Klodran.[1] Masjid ini terletak tepat berada di bagian barat perempatan Klodran dan bersebelahan dengan PMI Kabupaten Bantul juga lapangan yang ketika diadakan acara besar dapat difungsikan sebagai tempat parkir kendaraan. Gambar 1 menunjukkan peta lokasi masjid Agung Manunggal Bantul.

Jika pembaca sudah memasuki jalan utama jurusan Yogyakarta - Bantul yang bersimpangan dengan jalan Pemuda, di sebelah barat akan terlihat sebuah gerbang menuju masjid Agung Manunggal. Gambar 2 dan Gambar 3 menunjukkan gerbang pintu masuk masjid dari sisi luar maupun sisi dalam.

Gambar 2. Pintu gerbang masjid Agung Manunggal dari sisi luar

Gambar 3. Pintu gerbang masjid Agung Manunggal dari sisi dalam

Masjid Agung Manunggal mulai resmi dibangun tanggal 17 Agustus 1984. Peletakan batu pertama pembangunannya dilakukan oleh bupati kabupaten Bantul. Dana pembangunan diperoleh dari sumbangan warga bantul bersama pemerintah kabupaten Bantul saat itu, R.M. Soeheram Partosoepoetro.

Pemasangan mustaka sendiri dilakukan di tahun 1987, tepatnya tanggal 4 April. Saat pemasangan mustaka, kabupaten Bantul saat itu dipimpin oleh bupati K.R.T. H. Suryo Padmo Hadiningrat.

Pada tanggal 1 Oktober 1988, masjid Agung Manunggal diresmikan. Peresmian dilakukan oleh ketua Yayasan Masjid Agung Manunggal saat itu, H. Probosutedjo bersama Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Paku Alam VIII.

Masjid ini memiliki arsitektur bergaya Jawa yang sekilas serupa dengan Masjid Agung Demak. Atap (Mustaka) masjid Agung Manunggal berbentuk Joglo. Sementara di bagian utama masjid ada empat tiang penyangga (Saka) berlapis kayu jati ukir seperti terlihat di Gambar 4. Pintu masuk dari masjid ini berbentuk gunungan dengan tulisan kaligrafi menghiasi tepiannya. Proses perencanaan hiasan di dalam masjid ini pada awal pembangunannya diawasi oleh R. Sunardi Pronohandoyo, salah seorang penyusun buku tata kota untuk kabupaten Bantul.

Bagian  utama masjid Agung Manunggal
Gambar 4. Bagian utama masjid Agung Manunggal
Seperti umumnya masjid, bangunan masjid Agung Manunggal juga memiliki dua bagian. Bagian utama yang memang khusus untuk beribadah, dan bagian luar yang merupakan serambi, bisa untuk sekedar istirahat atau berdiskusi. Baik serambi maupun bagian utama masjid, keduanya sangat luas. Sebuah bedug besar pun terlihat di sudut serambi masjid Agung manunggal dengan tulisa "MASJID AGUNG MANUGGAL KAB. BANTUL" seperti tersaji di Gambar 5.

Serambi masjid Agung Manunggal
Gambar 5. Serambi masjid Agung Manunggal
Atap masjid ini berbentuk atap tumpang tiga yang disebut meru. Atap bentuk ini melambangkan syariah sebagai amal perbuatan manusia, tarekat sebagai lambang jalan menuju ridho Allah SWT, dan hakikat sebagai lambang ruh atau substansi amal perbuatan seseorang.

Pada bagian serambi dan ruang utama masjid, jika dilihat ke atas maka terdapat kaligrafi di sana. Di ruang utama ada empat kaligrafi dan di bagian serambi ada tiga buah kaligrafi. Gambar 6 menunjukkan atap di ruang utama dan Gambar 7, Gambar 8 dan Gambar 9 menunjukkan atap di serambi masjid Agung Manunggal Bantul.

Gambar 6. Kaligrafi di ruang utama masjid Agung Manunggal

Gambar 7. Kaligrafi pertama di atap serambi masjid Agung Manunggal Bantul

Gambar 8. Kaligrafi kedua di atap serambi masjid Agung Manunggal Bantul

Gambar 9. Kaligrafi ketiga di atap serambi masjid Agung Manunggal Bantul
Masjid Agung Manunggal pun mengikuti perkembangan teknologi. Di sudut ruang utama ada jam digital yang besar. Jam digital tersebut memberikan informasi jadwal imsakiyah. Gambar 10 menunjukkan jam digital di masjid Agung Manunggal Bantul. Di sana juga ada tulisan berjalan yang bisa diatur apa isi dari tulisan tersebut.

Gambar 10. Jam digital di sudut ruang utama masjid Agung Manunggal Bantul

Gambar 11. Masjid Agung Manunggal dilihat dari depan

Gambar 12. Masjid Agung Manunggal dilihat dari sisi jalan masuk ke parkiran
Gambar 13. Pintu masjid yang berbentuk gunungan
Jika di lihat dari luar, masjid ini memiliki lapangan yang cukup luas. Banyak pepohonan yang tumbuh di sana. Padang rumput yang hijau menghiasi depan masjid. Pintu gerbang yang berbentuk gunungan tersebut bertuliskan sebuah kaligrafi. Kaligrafi yang merupakan bacaan adzan dan iqomah. Gambar 11 dan Gambar 12 menampilkan bangunan masjid dilihat dari luar. Gambar 13 merupakan pintu masjid yang berbentuk gunungan.

Masjid Agung Manunggal Bantul memiliki lahan parkir yang cukup luas baik parkir untuk sepeda motor ataupun mobil. Parkir sepeda motor berada di sebelah selatan masjid sementara parkir mobil berada di sebelah selatan jalan menuju masjid yang mana jalan tersebut masih berada di lingkungan masjid, tepatnya berada sebelum parkiran sepeda motor. Mengenai parkiran sepeda motor atau mobil lebih jelasnya bisa dilihat di Gambar 14.

Gambar 14. Tempat parkir sepeda motor di selatan serambi masjid Agung Manunggal Bantul
Kepengurusan masjid Agung Manunggal Bantul berganti setiap lima tahun sekali. Struktur pengurus masjid Agung Manunggal Bantul terpampang di sebuah papan yang bisa dilihat di serambi masjid. Penulis sempat mendokumentasikan susunan pengurus masjid Agung Manunggal Bantul yang bisa dilihat di Gambar 15.

Gambar 15. Susunan pengurus masjid Agung Manunggal Bantul 
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa banyak warga masyarakat yang tinggal di bantul atau yang melewati masjid Agung Manunggal Bantul memanfaatkan masjid ini. Kadang dimanfaatkan untuk pertemuan kecil, kadang juga hanya sekedar istirahat sembari menunggu waktu sholat. Gambar 16 menunjukan aktifitas warga saat menunggu waktu dzuhur di masjid Agung Manunggal Bantul.

Gambar 16. Warga memanfaatkan serambi masjid Agung Manunggal Bantul untuk istirahat sembari menunggu waktu sholat dzuhur
Di bagian dekat pintu gerbang, terdapat taman rekreasi keluarga. Lebih jelasnya tentang taman rekreasi keluarga ini bisa membaca artikel yang berjudul Taman Wisata Gratis yang Disediakan oleh Masjid Agung Manunggal Bantul.

1 komentar:

  1. Silahkan saudara-ku yang membutuhkan Jadwal Sholat Digital seperti di Masjid Agung Manunggal Bantul ini, silahkan hubungi kami di HP : 0857 246 246 66 atau kunjungi kami di www.timersholat.com

    BalasHapus

Silakan menulis komentar. Tulislah komentar dengan penuh tanggung jawab.

Coretan Populer