Selasa, 20 Mei 2014

Kisah Pencuri di Bandara Brisbane

Suatu malam, seorang wanita sedang menunggu pesawat di bandara Brisbane. Sekitar hampir satu jam lagi baru mulai boarding. Untuk mengisi waktu yang tidak sebentar, wanita tersebut membeli sebuah buku dan sekantong kue kemudian dia masukkan ke dalam tasnya. Dia kembali ke tempat duduk semula yang kebetulan masih kosong. Hanya ada seorang pria di sebelahnya.


Wanita tersebut mulai mengambil buku dari dalam tasnya dan membacanya. Buku yang dibelinya ternyata memang menarik buat dia. Dalam keasyikannya membaca buku dia pun kadang mengambil kue yang ditaruh di samping tempat duduknya bersebelahan dengan pria tadi.

Tetapi wanita tersebut terkejut, melihat pria di sebelahnya juga ikut mengambil kue. "Berani-beraninya pria ini mengambil kueku tanpa permisi. Dasar pencuri.", batinnya. Tetapi demi menjaga agar tidak terjadi keributan, wanita tersebut membiarkannya. Sembari masih membaca buku, si wanita tersebut melirik ke kue yang di sebelah tadi. Betapa terkejut dia, kue yang ada di sebelah sudah habis, dihabiskan pria tadi.

"Wah, kurang ajar pria ini. Tidak sopan, tanpa permisi, menghabiskan kue ku. Dasar pencuri.", batinnya. Wanita menghela napas dan sepertinya mempersiapkan diri untuk berbicara dengan pria tadi atas tindakan yang dianggap wanita tesebut lancang. Belum sempat memulai pembicaraan, tiba-tiba pengumuman untuk segera memasuki pesawat terdengar. Wanita tersebut tidak jadi menyampaikan kejengkelannya kepada pria tadi, dan pria tadi sudah melangkah duluan menuju ke pintu gerbang.

Wanita tadi pun mulai merapikan barangnya termasuk buku yang dia baca segera dia masukkan kembali  ke dalam tasnya. Saat dia memasukkan buku ke dalam tasnya, dia terkejut, ternyata kue yang dia beli masih ada di dalam tas dia.

"Terus tadi kue yang kumakan milik siapa?", bantin wanita tersebut. "Ya Tuhan, itu berarti bukan kueku yang kumakan. Jadi siapa pencuri sebenarnya?", lanjutnya.

"Pria tadi ke mana, sudah tidak terlihat. Terlambat sudah untuk meminta maaf, ", ia tersandar dan malu. 

"Sesungguhnya aku yang salah, tidak tahu terimakasih dan akulah sang pencuri kue itu, bukan dia!"


Dalam hidup ini, kisah seperti cerita pencuri kue di atas sering terjadi. Kita sering berperasangka buruk dan melihat orang lain dari kacamata kita. Kita berfikir bahwa orang ini lah yang salah, tak tahu diri, selalu bikin masalah.

Kita sering mengalami hal diatas, kita sering berfikir kita yang paling benar, paling pintar dan seterusnya. Mulai saat ini kita berusaha untuk menjadi pribadi yang ikhlas.

Semoga kisah ini bisa memberikan inspirasi bagi kita untuk menjadi pribadi yang selalu berperasangka baik.

Catatan: Tulisan ini ditulis ulang dari postingan Felly K di dinding Facebooknya. Penulis sudah meminta ijin untuk menyardurnya dan memposting di blog ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan menulis komentar. Tulislah komentar dengan penuh tanggung jawab.

Coretan Populer