Entah apa yang telah merasuki diriku malam ini. Aku merasa berbeda dengan biasanya. Aku merasa garang. Di sebuah perempatan lampu merah, aku menghentikan mobilku menunggu lampu hijau. Di perempatan itu, bentuk jalan tidak persis perempatan, namun perempatan agak serong seperti diilustrasikan pada Gambar 1.
Setelah lampu menyala hijau, aku pun bergerak peralahan. Aku mengambil sisi kanan karena akan berbelok ke kanan. Tiba-tiba dari arah berlawanan, sebuah sepeda motor bergerak maju. Dia tahu lampu di tempat dia masih merah. Mobil-mobil dan sepeda motor lainnya masih berhenti. Tetapi dia nekat maju ke depan. Aku jelas-jelas berhadapan dengan motor tersebut. Aku tidak bergeming untuk bergeser ke kiri dan menggeser mobil-mobil dan sepeda motor yang berada di kiriku dan searah denganku. Aku tetap nekat berhadapan dengan motor tersebut. "Mau tabrakan yo ayo tabrakan", batinku.
Motor itu mulai menggeser ke tepi menghindari mobilku. Dua orang lelaki kekar yang mengendarainya tanpa mengenakan helm sama sekali. Wajahnya sangar. Mereka melihatku dengan mata tajam. Seakan menantangku berkelahi.
Aku tidak takut. Aku balas tajam pandangan matanya dengan pandangan mataku yang lebih tajam dari biasanya. "Mati ya ayo kalau berani duel. Hidup atau mati aku tidak peduli. Toh kamu yang salah. Kamu berdua maju bareng lawan aku!" batinku. Ternyata pandangan matanya mulai melemah dan dia menjauh dariku.
Aku tetap cuwek memacu mobilku. Aku merasa keras kepala. Aku merasa tidak peduli siapa yang aku hadapi. Aku yang kurus kerempeng ini, mungkin akan hancur lebur jika menghadapi dua lelaki kekar tadi.
Ah, aku merasa agak aneh malam ini.
Gambar 1. Ilustrasi perempatan lampu merah |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan menulis komentar. Tulislah komentar dengan penuh tanggung jawab.